Sabtu, 16 November 2013

Perkembangan Bahasa Indonesia

      Pada dasarnya, Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sehinggan bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan, antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
Dibawah ini adalah beberapa bekas peninggalan-peninggalan dari bahasa Melayu:
- Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380.
- Prasasti Kedukan Bukit, Palembang pada tahun 683.
- Prasasti Talang Tuo, Palembang pada tahun 684.
- Prasasti Kota Kapur, Bangka Barat pada tahun 686.
- Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
 Beberapa fungsi bahasa Melayu pada saaat itu:
1. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra.
2. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia.
3. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar
    Indonesia.
4. Bahasa resmi kerajaan.

      Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:

1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa
    Indonesia.

Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama "Sumpah Pemuda". Pada tahun 1928, Bahasa Indonesia dikokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal 36, disebutkan bahwa Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia.


EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD).
Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Ejaan van Ophuijsen: Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
- Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Surabaïa.
- Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
- Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
- Tanda diakritik seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma'moer, 'akal, ta', pa', dsb.

2. Ejaan Republik: Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama Ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
- Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
- Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada tak, pak, rakjat, dsb.
- Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan-2, ke-barat2-an.
- awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.

3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia): Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.

4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD): Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh presiden republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57 Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, semakin dibakukan.







----------------------------------------------Source1 | Source2--------------------------------------------
Tulisan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas softskil Bahasa Indonesia 1, Universitas Gunadarma.
Adlina Khairadini (10111258) 3KA15.

Minggu, 10 November 2013

Ragam Bahasa

1. Ragam Bahasa Lisan
    Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendahnya suara atau tekanan, mimik wajah, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan sebuah ide. Dalam ragam bahasa lisan, gerakan tubuh ikut mendukung komunikasi yang dilakukan.

 - Ragam bahasa baku lisan
    Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan  kalimat. Ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur didalam struktur  kalimat tidak menjadi ciri kebakuan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung dalam  memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.

2. Ragam Bahasa Tulisan
    Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf-huruf sebagai unsur dasarnya. Disini kita akan berurusan dengan tata cara penulisan atau ejaan, dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis ini kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, penggunaan ejaan yang baik dan benar, dan penggunaan tanda baca.


 - Ragam bahasa baku tulis

   Dalam ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi  pemakaian. Oleh karena itu, diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah  ejaan yang benar, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa.

3. Ragam Bahasa Sosial
    Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial yang digunakan dalam keluarga atau dengan sahabat dan teman memiliki ragam sosial tersendiri.

4. Ragam Bahasa Fungsional.
    Banyak juga yang menyebut Ragam ini dengan Ragam Profesional, yang maksudnya adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lingkungan kerja, lembaga, atapun kegiatan tertentu lainnya. Ragam ini dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunanya.





------------------------------------Source1 | Source2 | Source3 ---------------------------------------
By: Adlina Khairadini (10111258)

Sabtu, 09 November 2013

Korea's Idol Fangirl!

Apa sih Fangirl itu? 
Bisa dibilang, itu adalah sebutan untuk seseorang yang mengidolakan public figur. Fan yang maksudnya adalah seorang fans, dan girl itu ditujukan ke perempuan (fans wanita). Ada juga sebutan Fanboy yang ditujukan untuk fans pria.
Saya ambil contoh dari pengalaman saya sebagai Fangirl  yang mengarah ke Idola Korea. Sebagai fans, pastinya banyak melakukan hal yang berkaitan dengan idolanya. Seperti salah satunya, menonton konser musiknya, datang ke acara fan-meet sang idola, selalu update tentang apa yang dilakukan idola, bahkan hafal betul kegiatan dan bagaimana kehidupan sang idola diluar tanggung jawabnya sebagai entertainer.
Yang namanya idola, pasti tak hanya memiliki banyak fans, tapi pasti juga memiliki beberapa kumpulan orang yang tidak suka atau menolak yang sering disebut 'Haters'. Bagaimanapun, seorang Fangirls tak akan bisa menghalangi adanya Haters yang selalu berusaha menjatuhkan idolanya. Karena terkadang, apa yang dikatakan Haters sekalipun menjatuhkan, tapi ada benarnya juga dan biasanya dijadikan introspeksi diri untuk sang idola.
Seorang yang diidolakan harus bisa menerima berbagai kritik walau tidak ingin diterimanya. Maka dari itu seorang Fangirl yang pastinya selalu mendukung atau men-support sang idola apapun yang diterimanya.

Fangirl yang saya tahu, ada dua macam. Fangirl yang menggilai hingga terobsesi kepada idolanya, dan Fangirl yang mendukung apapun tanpa menganggu privasi sang idola. Biasanya Fangirl yang menggilai atau sampai terobsesi kepada sang idola, mereka berani melakukan apapun demi memasuki kehidupan idolanya. Sekecil dan serahasia apapun yang dilakukan idolanya, mereka akan terus mengikuti dan mencari tahu. Terkadang para idola pun merasa risih atau kesal dengan keberadaan para Sasaeng-fans ini (sebutan untuk seseorang/kelompok orang korea yang sangat menggilai idolanya). Sesuka atau secintanya apapun kita sebagai fans, setidaknya harus menghargai privasi/urusan idolanya. Para Sasaeng ini saking terobsesinya kepada idola, kemanapun dan sejauh apapun sang idola pergi, mereka pasti menguntit. Istilahnya 'apa sih yang mereka tidak tahu tentang sang idola'.
Sedangkan Fangirl yang baik itu hanya mendukung, mensupport terhadap apapun yang dilakukan idolanya. Karena menjadi seorang Idola, pastinya membutuhkan dorongan yang positif dari orang-orang yang mencintainya, bukan yang berusaha mengetahui hak privasinya. Tanpa Fangirl, seorang idola bukanlah apa-apa. Karena itu juga sang idola harus selalu berusaha keras membuat hal positif agar para fans tidak melepaskan dan semakin mendukungnya.

Siapakah idola kesayangan kalian? Jadilah seorang fans yang membuat idola kamu bangga. Jangan menyakiti, bersikap anarkis atau bahkan terlalu terobsesi hingga kamu melupakan posisi kamu sebagai seorang fans yang sewajarnya. :D
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Article by: Adlina Khairadini (10111258)

Kamis, 07 November 2013

KARYA ILMIAH



KARYA ILMIAH
I.                   PENGERTIAN
Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan hasil dari pengamatan, peninjauan, penelitian pada suatu hal atau bidang tertentu.
Karya ilmiah disusun sesuai dengan metode sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Karya ilmiah termasuk suatu bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah apabila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta disusun secara ilmiah menurut prosedur penulisan yang benar.

II.                TUJUAN
Pembuatan dari karya ilmiah itu sendiri memberikan tujuan antara lain;
-          Memberi penjelasan dari hal yang diteliti/dibahas.
-          Memberi komentar, saran dan penilaian.
-          Menyampaikan sanggahan terhadap hal yang di maksud.
-          Membuktikan hipotesa atau hasil penelitiannya.

Bentuk karya ilmiah antara lain;
Ø  Karya ilmiah berbentuk makalah: umumnya disusununtuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya pada jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan, dll.
Ø  Karya ilmiah berbentuk laporan yang dibukukan: karya ilmiah jenis ini biasanya dibuat untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Laporan ilmiah yang menjadi salah satu syarat akademis diperguruan tinggi yang biasanya disebut Skripsi.
Ø  Buku ilmiah: karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum dan dijual secara komersial dipasaran. Dalam buku ini dapat berisi tentang pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan lainnya.

III.             CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
Ø  Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, terdiri dari bagian pertama yaitu pendahuluan, lalu bagian kedua disebut isi, dan bagian ketiga disebut penutup. Pada bagian pendahuluan, biasanya berisi tentang latar belakang pembuatan karya ilmiah tersebut dan tujuannya. Pada bagian isi, bertuliskan tentang pokok atau inti tentang penelitian atau hal yang dibuat untuk disampaikan kepada pembaca. Lalu pada bagian penutup merupakan kesimpulan dri pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Ø  Komponen karya ilmiah sangat bervariasi sesuai jenisnya, tapi dipastikan setiap karya ilmiah memiliki bagian pendahuluan, isi, penutup dan daftar pustaka.
Ø  Sikap penulis dalam penulisan karya ilmiah adalah obyektif. Disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, banyak menggunakan bentuk pasif tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
Ø  Penggunaan bahasa yang digunakan dalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku sesuai dengan bahasa indonesia baik dan benar.

IV.             SIKAP ILMIAH
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa sikap yang harus dimiliki pembuatnya, yaitu:
1.      Sikap ingin tahu. Sikap ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang bahasannya.
2.      Sikap kritis. Sikap ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan bidang bahasannya untuk membandingkan kelebihan atau kekurangannya, kebenarannya, dan sebagainya.
3.      Sikap obyektif. Sikap ini terlihat dari kebiasaan menyatakan apa adanya tanpa diikuti perasaan pribadi.
4.      Sikap ingin menemukan. Kebiasaan yang menggunakan beberapa eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi baru dari hasil pengamatan yang dilakukan.
5.      Sikap menghargai karya orang lain. Terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas jika pendapat atau pernyataan yang dikemukakan berasal dari orang lain.
6.      Sikap tekun. Bersedia mengulangi eksperimen sehingga mendapatkan hasil kebenarannya dan dilakukan dengan teliti sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
7.      Sikap terbuka. Terlihat pada kebiasaan suka mendengarkan pendapat, saran, argumentasi, kritik dari orang lain maupun terkadang hal tersebut sulit untuk diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

V.                MACAM-MACAM KARYA ILMIAH
Berikut ini adalah beberapa macam dari karya imiah
·         Skripsi; karya tulis mahasiswa untuk melengkapi syarat agar mendapatkan gelar sarjananya.skripsi ditulis berdasarkan pendapat/teori dari orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta bik berdasarkan penelitian langsung. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi kearah sumbangan berupa penemuan baru.
·         Tesis; jenis karya tulis dari hasil studi sistematis. Tesis tersebut mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, menyajikan kesimpulan dan mengajukan rekomendasi. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis ini bersifat argumentative.
·         Disertasi; merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplih ilmu pendidikan. Karya ilmiah ini biasanya untuk penulisan resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelasaikan program S3 dalam ilmu pendidikan. 



--------------------------------------Source----------------------------------

Minggu, 02 Juni 2013

Uang, Bank, dan Penciptaan Uang.

1. Pengertian.
  • Uang: alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara, atau alat tukar yang memiliki nilai. Setiap negara, memiliki nama mata uangnya sendiri, mata uang di Indonesia adalah rupiah. Sebelum adanya uang, orang dulu melakukan transaksi dengan saling bertukar barang atau biasa disebut barter.
  • Bank: tempat menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakatserta memberikan jasa lainnya, seperti meminjamkan uang untuk modal usaha, pembangunan rumah, kredit mobil, dan lain-lain.
  • Penciptaan Uang: proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Perum Peruri atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk mencetak uang rupiah, baik uang kertas maupun logam bagi Republik Indonesia.

2. Teori Uang dan Motif memegang uang.
Teori nilai uang ini membahas tentang masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Dibawah ini adalah beberapa teorinya;
- Teori Uang Statis: Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. yang termasuk dalam teori ini antara lain; Teori metalisme, Teori konvensi (perjanjian), Teori nominalisme, dan Teori negara.
- Teori Uang Dinamis: dalam teori ini, membahas tentang sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Yang termasuk dalam teori ini antara lain; Teori Kuantitas dari David Ricardo dan Irving Fisher.


3. Bank Sentral dan Bank Umum.
  • Bank Sentral
 Adalah bank yang didirikan berdasarkan undang undang negara, yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan dan perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pertambahan atau percetakan uang, dan lainnya. Bank sentral hanya ada satu sbg seluruh pusat bank yang ada di Indonesia, yaitu Bank Indonesia. Tugas dari BI sendiri adalah:
- Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
- Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
- Mengatur dan mengawasi bank yang ada di Indonesia.
  • Bank Umum
Menurut undang-undang negara, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jadi, bank umum juga merupakan lembaga keuangan yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat baik perorangan maupun lembaga-lembaga dengan fungsi menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dengan berbagai bentuk pinjaman.


4. Kebijakan Moneter.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro dengan mejaga stailitasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan yang kemudian ditranfer pada sektor riil.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Source 1 | Source 2

Sabtu, 01 Juni 2013

Analisis Pendapatan Nasional.

1. Analisis Pendapatan Nasional.
  • Pendapatan Nasional
Adalah keseluruhan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam jangka beberapa waktu tertentu.
  • Perekonomian Tertutup Sederhana
Adalah perekonomian yang tidak ada hubungan dengan negara lain dan tidak ada campur tangan pemerintah. Dalam perekonomian ini, pengeluaran masyarakat seluruhnya pada setiap satuan waktu dan akan terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi.
  • Pertumbuhan Ekonomi.
Adalah proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkpita. Pertumbuhan ekonomi ini menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil perorang.


2. Model Analisis dengan Variabel Investasi, Tabungan.
  • Investasi
adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli barang dan perlengkapan produksi guna menambah kemampuan produksinya yang tersedia dalam perekonomian.
Hal yang termasuk dalam Investasi adalah sbb;
- Pembelian berbagai jenis barang modal yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya.
- Pengeluaran untuk mendirikan tempat tinggal, bangunan kantor, pabrik, dan lainnya.
- Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan bahan yang masih dalam proses produksi.
  • Tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditari dengan menggunakan cek, giro, atau alat lain yg semacamnya. Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dan pendapatan nasional dalam perekonomian.


3. Angka Pengganda.
Angka pengganda atau mutliplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Perubahan pendapatan nasional yang ditunjukkan oleh suatu angka pelipat yang biasa disebut dengan Koefisien Multiplier. Jika angka pengganda tersebut mempunyai angka yang tinggi, maka dengan perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan mempengaruhi angka terhadap tingkat  pendapatan nasional yang besar juga, begiutpun sebaliknya.
Proses dari multiplier adalah adanya perubahan pada variabel investasi menyebabkan pengeluaran agegrat menjadi berubah.Namun dari keseimbangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi  tersebut.
Dengan rumus;
Y= a+1/1-b => Multiplier Investmen: K = 1/1-b


4. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, dan Pengangguran.
  • Masalah pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam GDP (Gross Domestic Product) atau GNP (Gross National Product), jika terjadi peningkatan maka dapat berarti menunjukkan adanya peningkatan pendapatan perkapita. Karena GDP merupakan angka yang menunjukkan total suatu produksi dalam suatu negara. Semakin tinggi GDP berarti total produksi semakin besar.
  • Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) yang berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Terjadinya inflasi disebabkan oleh permintaan agregat sedangkan permintaan ini tidak hanya karena ekspansi bank central, namun dapat pula disebabkan oleh pengeluaran investasi baik oleh pemerintah maupun oleh swasta dan pengeluaran konsumsi pemerintah melebihi permintaan.
  • Pengangguran
Dengan adanya jumlah pengangguran yang cukup banyak disuatu negara berarti menunjukkan perekonomian negara tersebut tidak dalam kondisi full-employment, adanya faktor produksi yang tidak terpakai yaitu tenaga kerja (sdm). Semakin tingginya tingkat penganggura disuatu negara, semakin tidak baik pula kehidupan masyarakatnya, karena akan terjadinya kejahatan-kejahatan sosial yang merugikan. Baiknya memang suatu negara memiliki status full-employment, tetapi sangat sulit untuk mencapai seperti itu.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Source

Senin, 27 Mei 2013

Pendapatan Nasional

"Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga disuatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode (per tahun)" kalimat tersebut adalah pengertian dari Pendapatan Nasional.

 Beberapa konsep dari pendapatan nasional adalah, sbb;
1.  Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah produk yang berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi didalam batas wilayah suatu negara selama satu tahun.
2. Produk Nasional Bruto (PNB) adalah seluruh nilai produk barang atau jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu yang biasanya dalam satu tahun. Rumus: PNB = PDB - Produk netto terhadap luar negeri.
3. Net National Product (NNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyustan dan barang pengganti modal. NNP = PNB - Penyusutan.
4. Pendapatan Nasional Netto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. NNI = NNP - Pajak tidak langsung.
5. Personal Income (PI) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran tranfer (Tranfer Payment). PI = (NNI + transfer payment) -  (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jamsos + pajak perseorangan).
6. Disposible Income (DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan atau dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi yang selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. DI = PI - Pajak tidak langsung.

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
  • Metode Produksi, pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat dalam periode tertentu. Y = [(Q1 x P1)+(Q2 x P2)+........(Qn x Pn)].
  • Metode pendapatan pendapatan nasiona merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara daam satu periode. Y = r+w+i+p, dimana: r = rent; w = wage; i = interest; p = profit.
  • Metode pengeluaran, pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi dalam satu negara selama satu tahun. Y - C + I + G  + (X-M).

 MASALAH DAN KETERBATASAN PERHITUNGAN PDB.
Permasalahan yang terjadi pada PDB terletak pada perbandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun akan terjadi jika kita salah menggunakan perhitungan pada PDB.
Keterbatasan perhitungannya antara lain;
- PDB tidak memasukkan transaksi yang terjadi pada "Underground Economy" atau seperti perekonomian yg informal atau illegal yang sulit tercatat oleh negara.
- PDB hanya mengukur berapa banyak output yang diproduksi disuatu negara dan bagaimana struktur serta perkembangannya ntar waktu. Dalam mengukur kemakmuran suatu negara, PDB merupakan indikator yang cukup baik.
- PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB pada suatu negara tidak dapat menunjukkan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Source 1 | Source 2

Minggu, 26 Mei 2013

Struktur Pasar

1. Pasar Persaingan Sempurna.
Perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna, yang artinya struktur pasar ini adalah struktir yang paling ideal. Karena dapat menjamin berlangsungnya aktivitas produksi dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Jenis pasar persaingan sempurna ini akan terjadi ketika jumlah produsen yg sangat banyak dan juga memproduksi barang atau jasa yg sama atau mirip juga dengan jumlah yang banyak. Adapun beberapa model persaingan sempurna yg biasa diasumsikan sebagai berikut:
  • Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli.
  • Produk yang diproduksi para produsen sebagian besar homogeny atau identik/mirip dengan produsen-produsen lainnya.
  • Setiap produsen adalah pengamil harga, produsen dapat menawarkan produk berapapun jumlahnya dengan harga pasar tersebut.
  • Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar.
  • Memaksimumkan keuntungan adalah tujuan dari semua perusahaan.
  • Tidak ada intervasi pemerintah didalam pasar.
  • Faktor-faktor produksi bebas berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan melalui mekanisme ekonomi.
  • Pengetahuan yang sempurna.
  2. Pasar Monopoli.
Monopoli adalah suatu pasar dimana hanya ada satu perusahaan saja dan perusahaan tersebut tidak memiliki barang pengganti yang dekat. Karena hanya ada satu perusahaan saja, dgn begitu barang yg dihasilkan tidak dapat dibeli ditempat lainnya. Perusahaan pun tidak memerlukan iklan untuk mempromosikan barangnya, karena para pembeli yg membutuhkan pasti akan terpaksa membeli padanya. Beberapa faktor yang menimbulkan monopoli antara lain;
- Perusahaan monopoli pasti memiliki satu sumber yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
- Biasanya perusahaan monopoli ini akan mencapai ke tingkat tertinggi dalam skala ekonomi.
 - Perusahaan monopoli berkembang melalui undang-undang yaitu pemerintah memberi hak monopoli kpd salah satu perusahaan.


3. Monopolistik.
Pasar monopolistik adalah suatu pasar yang berada diantara pasar persaingan sempurna dengan monopoli. Secara umum, pasar ini dapat diartikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda coraknya atau tidak homogen. Dalam pasar persaingan monopolistik, harga bukan penentu utama besarnya pasar. Oleh karena itu untuk menarik pelanggan, perusahaan harus aktif dalam mempromosikan produknya, memperbaiki pelayanan, meningkatkan kualitas produk, dan lainnya.


4. Oligopoli.
Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang di dominasi oleh beberapa perusahaan dan penjual dalam satu wilayah. Contoh industri ini adalah industri semen di Indonesia.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah sebagai berikut;
- Kebanyakan dari perusahaan dgn pasar ini menjual produk bahan mentah, seperti industri semen dan bahan bangunan lainnya.
- Kekuasaan dalam menentukan harga dalam pasar ini ada kalanya lemah dan bisa juga menjadi tangguh.
- Perusahaan oligopoli ini sangan membutuhkan promosi atau iklan. Karena dgn tujuan menarik para pembeli dan mempertahankan pelanggan lama.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Source

Minggu, 28 April 2013

Ongkos dan Penerimaan

I. Macam-Macam Ongkos.

  • Biaya tetap (Fixed Cost) yaitu balas jasa dari pemakaian faktor produksi tetap, yaitu biaya yang dikeluarkan terhadap penggunaan faktor produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output yang dihasilkan.
  • Biaya tidak tetap (Variable Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variael faktor yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.
  • Biaya total (Total Cost) yaitu jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
  • Biaya rata-rata (Average Cost) yaitu ongkos persatu-satuan output baik untuk biaya rata-rata tetap, maupun biaya rata-rata variabel dan rata-rata total. Diperoleh dengan cara membagi biaya total dengan jumlah output yang dihasilkan.
  • Biaya marginal (Marginal Cost) yaitu biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.
  • Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost) yaitu biaya hasil bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.
  • Biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost) yaitu diperoleh dengan cara membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Pengertian diatas dapat dituliskan secara sederhana sbb;
TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1 - TC0
AVC = VC : Q ATC = TC : Q
Ongkos Produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang gunanya untuk memproduksi output.
Kurva Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.

II. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan adalah segala yang didapatkan seorang produsen dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam penerimaan antara lain;
  • Totar Penerimaan (Total Revenue / TR) merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi di pasar bagi mereka merupakan suatu yang tidak bisa dipengaruhi maka, penerimaan mereka naik sebanding dengan jumlah yang dijual.
  • Penerimaan rata-rata (Average Revenue) yaitu rata-rata penerimaan dari perkesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, diperoleh dengan cara membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
  • Penerimaan marginal (Marginal Revenue) yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.


III. Keuntungan Maksimum.
Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh atau total dari apa yang kita produksi.

1. Pendekatan total
Perbedaan antara penerimaan total dan biaya total. Laba terbesar terjadi pada selisih positif terbesar antara penerimaan total dan biaya total. Pada selisih negatif antara keduanya, perusahaan mengalami kerugian. Jika penerimaan sama dengan biaya berada di titik impas dalam menentukan keuntungan maksimum.

2. Pendekatan rata-rata
Hasil penjualan rata-rata untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan sebesar Rp 5000 maka d 0 = AR, 0 = MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.

3. Pendekatan marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Biaya margina adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Satu konsep mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalah analisa penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian dari hasil penjualan marginal yakni tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya.



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Source 1 | Source 2 | Source 3

Sabtu, 27 April 2013

Perilaku Produsen

I. Produsen dan Fungsi Produksi.
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan. Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk mememnuhi kebutuhan. Kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, akan tetapi kualitas barang taua jasanya tidak berubah.

Dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan, seorang produsen harus membuat dua keputusan yakni; 1) berapa output yang harus diproduksi. 2) berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi dipergunakan.

Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan persatuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga baik harga faktor produksi atau harga produk. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sbb:
Q = F(L, R, C, T)
dimana: Q = Jumlah barang yang dihasilkan / quantity
F = simbol persamaan / function
L = tenaga kerja / labour
R = Kekayaan alam / resource
C = Modal / capital
T = Teknologi / technology


  • Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian:

- Masyarakat -> tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.
- Pemerintah -> produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.

  • Perilaku produsen dalam kegiatan produksi:
- Perencanaan -> faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen, komperhensi.
- Pengorganisasian -> rencana dilakukan dengan cara mengkeoordinasi.
- Pengarahan -> suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik.
- Pengendalian -> proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.

II. Produksi Optimal.
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum, artinya tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost minumum.
Penentuan volume produksi yang optimal yaitu penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan digolongkan sbb:

  1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut set up cost.
  2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut holding cost.
III. Least Cost Combination.
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingkat output tertentu atau kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama. Kendala anggaran produsen (Kurva Isocost) atau garis ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan input. PKK + PLL C atau PKK + PLL = C.



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Source 1 | Source 2

Minggu, 31 Maret 2013

Perilaku Konsumen

I. PENDAHULUAN

    Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah, dan untuk barang berharga jual tinggi, pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan pertimbangan yang cukup matang.


II. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
  • Pendekatan Kardinal/Nilai Guna;  manfaat yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. 
  • Pendekatan Ordinal; manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif. Pendekatan ini muncul karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang ada pada pendekatan kardinal.
Persamaan dari kedua pendekatan: sama-sama menjelaska tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu juga agar konsumen mencapai tujuannya.
Perbedaan dari kedua pendekatan: pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utility dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan. Sedangkan ordinal, besarnya utility dapat dinyatakan dalam bilangan atau angka. Kardinal menggunakan alat analisis yang dinamakan marginal utility, sedangkan ordinal menggunakan kurva kepuasan sama.


III. KONSEP ELASTISITAS
  • Harga; elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
Ep = Presentase perubahan jumlah barang yang diminta
 Presentase perubahan harga 
  • Silang; elastisitas silang (Ec) mengukur presentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.
Ec = Presentase perubahan jumlah barang X yang diminta
Presentase perubahan harga barang Y
  • Pendapatan; elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.
Ei =  Presentase perubahan jumlah barang yang diminta
Presentase perubahan pendapatan








Adlina Khairadini (10111258)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Sumber 1 Sumber 2

Sabtu, 30 Maret 2013

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

I. Pengertian Permintaan dan Penawaran.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga pada waktu tertentu. Permintaan dan penawaran pada ilmu ekonomi merupakan suatu penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.


II. Hukum Permintaan dan Penawaran.

- Hukum permintaan; hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. "Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta. Sebaliknya, semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang tersedia."
- Hukum penawaran; hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. "Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit pula jumlah barang yang bersedia ditawarkan."


III. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran.

Pada tingkat permintaan, faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain:
  •  Perilaku/selera para konsumen
  •  Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
  • Pendapatan/penghasilan konsumen
  • Perkiraan harga dimasa depan
  • Intensitas kebutuhan konsumen
 Pada tingkat penawaran, antara lain:
  • Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
  • Tujuan dari suatu perusahaan pajak
  • Prediksi.perkiraan harga barang dimasa depan.


IV. Penentuan Harga Keseimbangan.

     Harga keseimbangan dalam ekonomi merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan dipasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual dimana kuantitas yang diminta dengan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, maka biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
     Menentukan keadaan keseimbangan dengan matematik yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara simultan/bersamaan.


  • Contoh soal permintaan:
Pada saat harga gula Rp. 5.000/Kg permintaan akan gula tersebut sebanyak 100Kg, tetapi pada saat harga gula meningkat menjadi Rp. 6.000/Kg permintaan akan gula menurun menjadi 50Kg, buatlah fungsi permintaannya ? 
Pembahasan : 
Dari soal diatas diperoleh data : 
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 100 Kg 
P2 = Rp. 6.000 Q2 = 50 Kg 
Untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus:
y – y1          x – x1 
——       =   ——– 
y2 – y1        x2 – x1 
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1        Q – Q1
——-      =  ——–
P2 – P1      Q2 – Q1

      P - 5.000              Q – 100
———————– = —————
     6.000 - 5.000         50 – 100


       P – 5.000           Q – 100 
———————– = ————— 
       1.000                    -50 

P - 5.000 (-50) = 1.000 (Q – 100) 
-50P + 250.000 = 1000Q – 100.000 
100.000 + 250.000 – 50P = 1000Q 

Q = 1/1000 (350.000 – 50P)


Q = 350 – 0,05P



  • Contoh soal penawaran:
Pada saat harga sebuah gelang Rp. 3.000/buah toko Abadi hanya mampu menjual gelang sebanyak 100 buah. Pada saat harga gelang Rp. 5.000/buah toko Abadi mampu menjual gelang lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya!
Jawab :
Dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut : P1 = 3.000 Q1 = 100 buahP2 = 5.000 Q2 = 200 buah
Kita masukan data-data diatas kedalam rumus: 
P – P1      Q – Q1 ——–    = ———P2 – P1     Q2 – Q1

   P – 3.000         Q – 100 ————–     = ————- 5.000 – 3.000     200 – 100 

  P – 3.000     Q – 100 ————– = ————-      2.000            100 

(P – 3.000)(100) = (Q – 100) (2.000)
100P – 300.000 = 2.000Q – 200.000
-300.000 + 200.000 + 100P = 2.000Q
-100.000 + 100P = 2.000Q
Q = 1/2000 (-100.000 + 100P )


Q = -50 + 0.05P






Adlina Khairadini (10111258)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Source 1 | Source 2