Minggu, 31 Maret 2013

Perilaku Konsumen

I. PENDAHULUAN

    Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah, dan untuk barang berharga jual tinggi, pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan pertimbangan yang cukup matang.


II. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
  • Pendekatan Kardinal/Nilai Guna;  manfaat yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. 
  • Pendekatan Ordinal; manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif. Pendekatan ini muncul karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang ada pada pendekatan kardinal.
Persamaan dari kedua pendekatan: sama-sama menjelaska tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu juga agar konsumen mencapai tujuannya.
Perbedaan dari kedua pendekatan: pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utility dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan. Sedangkan ordinal, besarnya utility dapat dinyatakan dalam bilangan atau angka. Kardinal menggunakan alat analisis yang dinamakan marginal utility, sedangkan ordinal menggunakan kurva kepuasan sama.


III. KONSEP ELASTISITAS
  • Harga; elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
Ep = Presentase perubahan jumlah barang yang diminta
 Presentase perubahan harga 
  • Silang; elastisitas silang (Ec) mengukur presentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.
Ec = Presentase perubahan jumlah barang X yang diminta
Presentase perubahan harga barang Y
  • Pendapatan; elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.
Ei =  Presentase perubahan jumlah barang yang diminta
Presentase perubahan pendapatan








Adlina Khairadini (10111258)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Sumber 1 Sumber 2

Sabtu, 30 Maret 2013

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

I. Pengertian Permintaan dan Penawaran.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga pada waktu tertentu. Permintaan dan penawaran pada ilmu ekonomi merupakan suatu penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.


II. Hukum Permintaan dan Penawaran.

- Hukum permintaan; hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. "Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta. Sebaliknya, semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang tersedia."
- Hukum penawaran; hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. "Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit pula jumlah barang yang bersedia ditawarkan."


III. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran.

Pada tingkat permintaan, faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain:
  •  Perilaku/selera para konsumen
  •  Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
  • Pendapatan/penghasilan konsumen
  • Perkiraan harga dimasa depan
  • Intensitas kebutuhan konsumen
 Pada tingkat penawaran, antara lain:
  • Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
  • Tujuan dari suatu perusahaan pajak
  • Prediksi.perkiraan harga barang dimasa depan.


IV. Penentuan Harga Keseimbangan.

     Harga keseimbangan dalam ekonomi merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan dipasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual dimana kuantitas yang diminta dengan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, maka biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
     Menentukan keadaan keseimbangan dengan matematik yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara simultan/bersamaan.


  • Contoh soal permintaan:
Pada saat harga gula Rp. 5.000/Kg permintaan akan gula tersebut sebanyak 100Kg, tetapi pada saat harga gula meningkat menjadi Rp. 6.000/Kg permintaan akan gula menurun menjadi 50Kg, buatlah fungsi permintaannya ? 
Pembahasan : 
Dari soal diatas diperoleh data : 
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 100 Kg 
P2 = Rp. 6.000 Q2 = 50 Kg 
Untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus:
y – y1          x – x1 
——       =   ——– 
y2 – y1        x2 – x1 
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1        Q – Q1
——-      =  ——–
P2 – P1      Q2 – Q1

      P - 5.000              Q – 100
———————– = —————
     6.000 - 5.000         50 – 100


       P – 5.000           Q – 100 
———————– = ————— 
       1.000                    -50 

P - 5.000 (-50) = 1.000 (Q – 100) 
-50P + 250.000 = 1000Q – 100.000 
100.000 + 250.000 – 50P = 1000Q 

Q = 1/1000 (350.000 – 50P)


Q = 350 – 0,05P



  • Contoh soal penawaran:
Pada saat harga sebuah gelang Rp. 3.000/buah toko Abadi hanya mampu menjual gelang sebanyak 100 buah. Pada saat harga gelang Rp. 5.000/buah toko Abadi mampu menjual gelang lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya!
Jawab :
Dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut : P1 = 3.000 Q1 = 100 buahP2 = 5.000 Q2 = 200 buah
Kita masukan data-data diatas kedalam rumus: 
P – P1      Q – Q1 ——–    = ———P2 – P1     Q2 – Q1

   P – 3.000         Q – 100 ————–     = ————- 5.000 – 3.000     200 – 100 

  P – 3.000     Q – 100 ————– = ————-      2.000            100 

(P – 3.000)(100) = (Q – 100) (2.000)
100P – 300.000 = 2.000Q – 200.000
-300.000 + 200.000 + 100P = 2.000Q
-100.000 + 100P = 2.000Q
Q = 1/2000 (-100.000 + 100P )


Q = -50 + 0.05P






Adlina Khairadini (10111258)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Source 1 | Source 2

Ruang Lingkup Ekonomi

I. DEFINISI DAN METOLOGI EKONOMI.
    
    Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi berasalh dari bahasa Yunani, oikos yang berarti keluarga, rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan atau hukum. Secara garis besar dapat diartikan sebagai "Manajemen Rumah Tangga". Manusia juga disebut sebagai mahluk ekonomi karena pada dasarnya manusia akan menghadapi masalah ekonomi dalam sehari-harinya.
    Ekonomi disebut sebagai The queen of social sciences, karena telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.


II. MASALAH POKOK EKONOMI.

        Masalah pokok ekonomi ditinjau dari 2 sudut pandang, yaitu:
Menurut teori klasik;
  •   Produksi, segala tindakkan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna atau manfaat dari suatu barang. Karena manusia memiliki sifat yang tidak pernah merasa puas dan sangat sulit untuk selalu mencukupi kebutuhan konsumen, maka dari itulah produksi menjadi sebuah masalah ekonomi.
  • Distribusi, segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan para konsumen. Jika sumber perlengkapan atau pembuatan bahan yang akan diproduksi mengalami hambatan, maka proses distribusi pun menjadi terhambat.
Menurut teori modern;
  • Apa yang akan diproduksi, keterbatasan sumber daya sehingga membuat para produsen harus memikirkan secara teliti apa yang akan diproduksi tanpa banyak hambatan dan gangguan. Kreativitas dan ide yang baik pun harus ada agar hasil produksi tidak sia-sia dan bermanfaat bagi para konsumen yang membelinya.
  • Bagaimana proses produksinya, hal ini biasanya tergantung bagaimana setiap negara/wilayah yang memproduksi. Di negara maju, untuk memproduksi suatu barang biasa menggunakan alat atau teknologinya yang canggih, sedangkan bagi negara berkembang biasa mempergunakan sumber daya manusia dan teknologi menengah sehingga tidak terjadinya tingkat pengangguran yang tinggi.
  • Untuk siapa hasil produksi ditujukan, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utana masyarakat dengan tingkat harga yang terjangkau.

III. SISTEM PEREKONOMIAN.

1. Sistem Perekonomian Kapitalisme, sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.

2. Sistem Perekonomian Sosialisme, sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. 

3. Sistem Perekonomian komunisme, sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.

4. Sistem Ekonomi Merkantilisme, sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.

5. Sistem Perekonomian Fasisme, paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.






- Adlina Khairadini (10111258) -
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Source: Definisi dan Metologi Ekonomi