Peranan penting setiap individu dalam keluarga adalah:
1. Ayah: berperan penting dalam melindungi keseluruhan keluarganya, memberikan kebahagiaan berupa materi maupun batiniah. Memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap nasib keluarganya. Mampu memimpin dan mengarahkan keluarga ke hal yang positif.
2. Ibu: berperan sebagai wakil dari kepala keluarga (Ayah) yang juga harus mampu mengatur dan mengurus rumah tangga. Sebagian dari seorang ibu juga berperan mencari nafkah bersama suaminya, membimbing, merawat, mengasuh dan mendidik anak-anak hingga mencapai usia dewasa.
3. Anak: melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. Seorang anak juga harus mampu membuat suatu hubungan keluarga semakin baik dengan kesadaran sendiri dalam bersikap kepada orang tua maupun sekitar lingkungannya.
Dalam hal keluarga seringkali terdengar sebutan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Sakinah artinya tentram, yaitu adanya kepercayaan dalam berumah tangga, dan saling memahami sifat pasangan masing-masing. Keluarga sakinah menunjukan keluarga yang tenang dan damai. Mawaddah artinya cinta, yang merupakan tahapan berikutnya yang dirasakan pada pasangan. Cinta yang didasarkan atas rasa cinta kepada Allah SWT. Keluarga mawaddah menunjukan keluarga yang saling mencitai dan menyayangi. Rahmah artinya rahmat, merupakan akhir dari segala perasaan. Dalam tahap ini yaitu menjalankan pernikahan dengan benar-benar sehingga memproleh ridha Allah SWT. Dalam garis besar tujuan keluarga yaitu menjadi tempat yang tenang dan harmonis sebagai tempat lahirnya keturunan yang baik yang kemudian menajadi bagian masyarakat yang membangun. Sementara fungsi dari keluarga selain untuk mengikat cinta satu sama lain juga sebagai pembentuk generasi penerus keluarga.
Bagaimana ciri keluarga yang harmonis?
- Ayah dan ibu yang memiliki persamaan visi dan misi.
Pasangan suami istri yang selalu terlihat berdua.
Hampir tidak pernah ada perselisihan, jika adapun harus diselesaikan dengan baik.
- Anak-anak yang terlihat sehat dan selalu bersemangat.
Berikut adalah cara bagaimana membentuk keluarga yang harmonis:
- Adanya komunikasi yang terjalin dengan baik satu sama lain. Dengan komunikasi yang baik terus ditingkatkan, rasa saling percaya dan yakin pun ikut terjalin.
Menerima segala kekurangan dan kelebihan pada pasangan suami istri, saling melengkapi kekurangannya, mengisi dan memahami karakter masing-masing.
- Memiliki sikap yang berpegang teguh pada tanggung jawab yang besar.
Selalu terbuka. Ketika ada suatu permasalahan, usahakan untuk menceritakannya kepada pasangan agar tidak timbulnya kesalah pahaman yang membuat masalah semakin rumit.
Perbanyak meluangkan waktu untuk bersama keluarga. Dikarenakan seorang ayah yang sibuk mencari nafkah dihari biasa, cobalah untuk meluangkan waktu disaat libur kerja bersama keluarga agar terciptanya keakraban keluarga satu sama lain.
Segera meminta maaf ketika ada suatu masalah yang membuat salah satu pihak merasa kecewa atau sedih dan berjanji tidak akan melakukan hal itu kembali. Tidak hanya meminta maaf, namun harus memaafkannya dengan hati yang lapang, jangan biarkan menjadidendam didalam keluarga.
-
Jika terjadinya suatu perselisihan, redamlah emosi dan ego salah satu pasangan. Pikirkan hal-hal yang terjadi jika masih terus bersikap keras dan tidak mau mengalah. Cobalah untuk berbicara sebaik mungkin dengan kepala dingin, sehingga dapat berpikir jauh kedepan secara positif.
Jadi menurut saya, segala hal yang membentuk dan menciptakan keluarga yang harmonis akan terjadi pula atas kesadaran didalam mdiri masing-masing pasangan. Bagaimanapun cara yang mereka lakukan, beragam bentuk pembuktian kasih sayang satu sama lain juga merupakan cara menciptakan keluarga yang baik. Namun, disepanjang jalan untuk membentuk itu pasti ada suatu masalah yang menerpa, tinggal bagaimana masing-masing orang menyikapinya agar berpandang positif, tidak gegabah, dan saling mempercayai. Disinilah peran penting sebuah keluarga dalam pengkarakteran seseorang karena ibarat sebuah pohon yang baik akan menumbuhkan buah yang baik, begitupula sebaliknya pohon yang buruk akan memiliki buah yang buruk. Selain pendidikan formal yang diberikan kepada anak-anak, keluarga juga harus menanamkan dengan kuat pendidikan agama dan sosial kemasyarakatan agar seorang anak pun dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan disekitarnya..
by: Adlina Khairadini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar