Berikut ini adalah jenis-jenis dari hak cipta, yaitu:
1. Hak cipta
Hak cipta adalah hak dari pembuat sebuah ciptaan/karya terhadap ciptaan dan salinannya. Pemilik sebuah hak cipta memiliki hak penuh terhadap karyanya tersebut serta salinan-salinan hasil karya nya. Hak cipta tidak perlu registrasi atau mendaftarkan diri terlebih dahulu, selama sebuah ciptaan atau hasil karya tersebut memang benar hasil pemilik itu sendiri.
2. Paten (Patent)
Pada hak cipta, orang lain berhak membuat karya lain yang fungsinya sama, asalkan tidak dibuat berdasarkan karya orang lain yang telah memiliki hak cipta nya. Sedangkan pada paten ini adalah seseorang tidak berhak untuk membuat sebuah karya yang cara bekerjanya sama dengan sebuah ide yang dipatenkan.
3. Trademark (merk dagang)
Trademark digunakan oleh pebisnis untuk mengidentifikasikan sebuah produk atau layanan. Trademark ini meliputi nama produk atau layanan beserta logo, simbol, gambar yang menyertai produk atau layanan tersebut.
4. Trade secret (rahasia dagang)
Rahasia dagang dilindungi selama informasi tersebut tidak disebarkan oleh pemilik rahasia dagang. Contoh kecil dari rahasia dagang ini adalah, sebuah restoran/tempat makan. Untuk beberapa tahun, hanya tempat makan tersebut yang memiliki informasi resep makanan disana. Perusahaan lain tidak berhak untuk mendapatkan resep makanan di resto tersebut dengan cara apapun.
------------------------------------------------------------------------------------------------
::: Sumber :::
Rabu, 26 November 2014
Jumat, 13 Juni 2014
Yang selama ini ditunggu...
“Kyaaaaaaak!!!!
Suju!!!! Shineeee!!! SNSD!!! Aaaaak!!!” teriak penonton SMTOWN di Gelora Bung
Karno.
Gemuruh
teriakan orang-orang yang kegirangan karena akhirnya bisa nonton konser idol
korea mereka benar-benar membuatku semakin terpancing untuk tidak mau kalah
teriak sekencang-kencangnya menyebut idola ku, SHINee!
Sesampainya
di Stadion, perasaanku campur aduk antara bahagia tak percaya dan lelah tak
berdaya...yap, lelah tak berdaya~
Well,
sebelum aku mendengar gemuruh musik bercampur teriakan para K-Popers didalam
GBK, seluruh tenaga ku telah terkuras ketika bersiap pasang badan berebut masuk
ke dalam stadion. Jadi, begini awalnya...
“Ayo kak buruan
berangkat!! Ntar kita gak dapet tempat duduk!!” kata Risa, adikku yang juga
sesama K-popers.
“Ini gak kepagian? Acara
mulai jam berapa emang? Kok berangkat jam 7 begini?” tanya ibu keheranan.
“kalo kesiangan ntar
antrinya yang paling jauh malah ga dapet kursi yang enak, bu” saut Risa.
Akhirnya
kita bertiga berangkat jam 7 pagi demi mendapatkan antrian paling depan. Perasaanku
selama perjalanan sangat was-was. Hal yang aku pikirkan adalah “ini kenyataan
gue bisa nonton SHINee?! Nanti kalo konsernya rusuh, gue gimana?! Kalo gue
pulang-pulang kenapa-kenapa gimana?!” yaah khawatir sama diri sendiri juga
sih..
Ibu
ku yang setia menemani dari berangkat pagi hingga acara selesai pada jam 11
malampun benar-benar mempersiapkan segalanya agar anak-anaknya sehat sampai
pulang. Aku tahu sebenarnya ibu sangat khawatir dengan anak-anaknya didalam
sana. Ibu tidak ikut masuk kedalam venue, jadi selama itu ibu hanya menunggu di
masjid dekat dengan stadion GBK.
Sesampainya
di depan pintu gerbang GBK, antrian para k-popers lain sudah hampir memenuhi
hinga luar gerbang, WOW! Aku sangat tidak menyangka, jam 9 pagi aku sampai sana
saja sudah sepanjang ini antriannya, aku berpikir sudah berapa lama orang-orang
yang paling depan menunggu disana? Huh.
Aku
dan adikku duduk di antrian tengah, semakin lama antrian semakin panjang dan
orang-orang pun makin tidak bersabar ingin masuk.
Jam
12 siang pun tiba, pintu gerbang pertama dibuka dan orang-orang antri untuk
pemeriksaan tas dan tiket masuk. Dengan tertib, para kpopers berjalan
perlahan-lahan untuk memasuki gerbang utama. Setibanya aku didepan gerbang, aku
merasa sangat excited banget karena
masih belum percaya kalau akhirnya aku bisa secara live melihat idola ku yang
jauh dari Korea.
“kaak ayo kaaak cepetan
lari biar dapet antrian pertama!!!” teriak adikku menyemangati.
Karena
kelelahan mengantri dibawah terik matahari, belum sempat masuk ke gerbang
selanjutnya, aku sudah lelah duluan, hahaha..
Setiba
di depan pintu gerbang masuk venue, para staff di dalam selalu memutar
lagu-lagu idola para k-popers yang akan tampil nanti sore. Para kpopers pun
terus berteriak tidak sabar, termasuk aku dan adikku.
Memasuki
jam 4 sore, para penonton yang hendak masuk ke venue bersiap pasang badan untuk
‘dorong-dorongan’ dengan penonton lainnya agar bisa masuk duluan ke venue. Aku yang
sudah kelelahan menunggu pun tetap bersiap pasang badan demi mendapatkan posisi
paling depan. Staff pun membuka pintu dan para penonton telah menyiapkan tiket
mereka yang akan di scan barcode nya.
“woyyy woy minggir
woyy!!! Antri dong!! Jangan nyelak curang gitu woooy!!!”
Semakin
gerah mendengar amarah orang-orang yang tidak rela antriannya di sela orang
lain. Akupun semakin merasa ketakutan merasa tertekan saat orang-orang
mendorong badanku dan adikku sampai susah bernafas. Yaah...beginikah perjuangan
demi melihat seorang idol yang akan menggelar konser? Sakit hati rasanya jika
para idola malah sombong kepada para penggemarnya.
“apakah mereka didalam
tau perjuangan kita hingga begini? Mau menyerah saja rasanya sejak antri
panas-panasan dan sekarang didesak-desak orang-orang yang egois.. apakah para
idola kita tau?” pikirku.
Aku
dan adikuu pun telah memasuki venue stadion GBK yang sudah tertata rapi
panggung, LCD serta lighting yang akan memeriahkan konser nanti malam. Acara dimulai
jam 7 malam, tetapi para kpopers sudah sangat bahagia ketika sampai tempat
duduk dan melihat poster-poster idola yang terpampang jelas di sekitar stadion.
Sembari menunggu konser dimulai, para staff dibelakang panggung memutar
lagu-lagu idola yang nanti akan tampil, penonton pun ikut menyanyikan lagu
bersama-sama.
Waktu
menunjukkan jam 7 malam, daaaaan....acara dimulai!!! Lighting yang sangat
keren, speaker yang begitu menggelegar suaranya mendukung meriahnya acara. Pembukaan
yang meriahpun disambut oleh para penonton.
Aku
dan adikku sangat menikmati acara dari awal hingga akhir, bahkan kita sampai
menangis bahagia karena masih merasa tidak percaya kalau akhirnya keinginan
kita tercapai juga.
Sorak
sorak penonton mengikuti iringan lagu dan lirik lagu yang dibawakan para idola
membuatku makin merasa bahagia. Penampilan para idola pun sangat sempurna,
mereka menyapa para peonton dengan berbahasa Indonesia. Yaahh walaupun mereka
hanya bisa berkata sedikitnya “AKU CINTA KALIAN, INDONESIA!!!” itu saja sudah
membuat kami bahagia.
Selesai
acara konser SMTOWN tepat jam 11 malam, aku dan adikku langsung bergegas
menemui ibuku yang telah menunggu lama dari pagi hingga malam. Kita bertiga
pulang naik taksi sampai rumah.
Sampai rumah pun aku
masih tidak bisa percaya dan masih merasa diriku berada disana terus bersorak
meneriakkan idola ku. Aku dan adikku tidak akan pernah melupakan kebahagiaan
itu pada tanggal 22 September 2012, konser SMTOWN yang membuatku lelah
bercampur bahagia.
Kini impianku adalah,
bisa menonton konser K-pop secara langsung di negara mereka, Korea Selatan.. :)
Jumat, 04 April 2014
Ragam Bahasa Indonesia
Macam ragam bahasa indonesia, yaitu:
1. Ragam bahasa lisan
Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal.
Pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendahnya suara atau tekanan, mimik wajah,
gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan sebuah ide. Dalam ragam bahasa
lisan, gerakan tubuh ikut mendukung komunikasi yang dilakukan.
2.
Ragam bahasa tulisan
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf-huruf sebagai unsur dasarnya. Disini kita akan berurusan dengan
tata cara penulisan atau ejaan, dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis ini
kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun
susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, penggunaan ejaan yang baik dan benar,
dan penggunaan tanda baca.
3.
Ragam bahasa sosial
Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan
atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam
masyarakat. Ragam sosial yang digunakan dalam keluarga atau dengan sahabat dan
teman memiliki ragam sosial tersendiri.
4.
Ragam bahasa fungsional
Banyak juga yang menyebut Ragam ini dengan Ragam Profesional, yang
maksudnya adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lingkungan kerja,
lembaga, atapun kegiatan tertentu lainnya. Ragam ini dikaitkan dengan keresmian
keadaan penggunanya.
Langganan:
Postingan (Atom)